Cari Blog Ini

Kamis, 12 Desember 2013

PEMBAHASAN MATERI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER



A.    Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler, Perbedaan Dan Hubungannya Dengan Kegiatan Kurikuler
           
            Pengerian
            Dalam lampiran Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/Kep/O/1992 disebutkan bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan diluarjam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan baik di sekolah maupun diluar sekolah. Tujuannya untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antar berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.
            Menurut Surat Keputusan Mendikbud Nomor 0600/U/1993 dan Nomor 080/U/1993  bahwa kegiatan ekstrakurikuler ialah kegiatan yang diselenggarakan diluar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.
            Disebutkan pula dalam Kebijakan Umum Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dasar Dan Menengah, bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan penguasaan bahan kajian dan pelajaran dengan alokasi waktu yang diatur tersendiri berdasarkan pada kebutuhan tiap sekolah.
Dari beberapa pengerian diatas, jelas terlihat bahwa program ekstrakurikuler diarahkan untuk mendukung keberhasilan program kurikuler. Dan persamaan yang dapat diambil dari pengertian-pengertian diatas yaitu :
1.      Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan diluar jam pelajaran;
2.      Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan program kurikuler.

Perbedaan Dengan Program Kurikuler
1.      Perbedaan kegiatan ekstrakurikuler dengan program kurikuler dapat dilihat dari :
2.      Sifat kegiatan yang megikat untuk kurikuler dan tidak mengikat untuk ekstrakurikuler
3.      Waktu pelaksanaan tetap untuk kurikuler, fleksibel dan dinamis untuk ekstrakurikuler
4.      Sasaran dan tujuan lebih ke kegiatan akademik untuk kurikuler, dan ekstrakurikuler sebagai penunjang dalam aspek yang lain seperti minat dan bakat siswa
5.      Teknis pelaksanaan dilaksanakan secara ketat dengan struktur program yang pasti oleh guru kelas atau guru bidang studi (kurikuler)
6.      Evaluasi dan kriteria keberhasilan dilihat dari hasil akademik biasanya berupa tes untuk kurikuler, sedang ekstrakurikuler dilihat dari proses keikutsertaan

Hubungan
Pola hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler dengan program kurikuler mempunyai beberapa model, yaitu :
1.      Model terpisah
2.      Model Berkaitan
3.      Model Konsentris

4.      Model Siklus

B.   Tujuan, Jenis, Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler 
        Tujuan
            Tujuan yang ingin dicapai oleh kegiatan ekstrakurikuler diantaranya :
1.      Memperluas, memperdalam pengetahuan dan kemampuan/kompetensi yang relevan dengan program kurikuler.
2.      Memberikan pemahaman terhadap hubungan antar mata pelajaran
3.      Menyalurkan minat dan bakat siswa.
4.      Mendekatkan pengetahuan yang diperoleh dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat/lingkungan.
5.      Melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.

Jenis
Kegiatan ekstrakurikuler yang akan dilaksanakan hendaknya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dan dengan memperhatikan pola-pola hubungan dengan program kurikuler. Berdasarkan hal tersebut ada beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler, yaitu :
1.      Kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan ketakwaan terhadap Tuhan YME;
2.      Pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara;
3.      Pembinaan kedisiplinan dan hidup teratur;
4.      Pembinaan kemampuan berorganisasi dan kepemimpinan;
5.      Pembinaan keterampilan, hidup mandiri dan kewiraswastaan;
6.      Pembinaan hidup sehat dan kesegaran jasmani;
7.      Pembinaan apresiasi dan kreasi seni;
8.      Membantu secara langsung program kurikuler.

Faktor keberhasilan
            Faktor keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler dipengaruhi oleh :
1.      Sumber daya manusia yang tersedia (kepala sekolah dan guru)
2.      Dana, sarana dan prasarana
3.      Perhatian orang tua

Perencanaan dan pelaksanaan
            Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler perlu disusun oleh kepala sekolah besertapara guru sehingga nantinya dapat diperoleh hasil yang maksimal. Dalam perencanaan tersebut ada beberapa komponen yang harus diperhatikan, yaitu : bidang atau materi kegiatan, jenis kegiatan, tujuan atau hasil yang diharapkan, sarana penunjang, kendala atau hambatan yang mungkin muncul, penanggung jawab.
            Pelaksanaan kegiatan
Agar kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancer dan sesuai dengan harapan, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip pelaksanaan, meliputi : orientasi pada tujuan, prinsip social dan kerja sama, prinsip motivasi, prinsip pengkoordinasian dan tanggung jawab, prinsip relevansi.

Contoh Abstrak Dalam Karil

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE STAD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG CAMPURAN DI KELAS VI SDN PABANGBON

DENI SYAHYADI
NIM : 819 310 581
densfiez@gmail.com 

ABSTRAK
Pembelajaran operasi hitung campuran di kelas 6 SDN Pabangbon belum sesuai dengan harapan, hal ini diketahui dari hasil nilai siswa pada akhir pembelajaran ada di bawah KKM. Hanya 4 dari 22 siswa (18,18%) yang berhasil memperoleh nilai diatas KKM. Berdasarkan hal tersebut penulis melakukan penelitian untuk memperbaiki keadaan tersebut dengan mengadakan perbaikan dengan menggunakan model belajar cooperative learning tipe STAD dengan tujuan agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Pelaksanaan perbaikan dilakukan dalam dua siklus berdasarkan refleksi dari pembelajaran sebelumnya. Hasil yang di dapat dari perbaikan tersebut cukup berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa, terbukti pada akhir perbaikan jumlah siswa yang mendapat nilai diatas KKM menjadi 20 dari 22 orang siswa (90,90%) dengan nilai antara 80 – 100 dan daya serap siswa sebesar 81,84%. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika tentang operasi hitung campuran di kelas 6 SDN Pabangbon.

Kata kunci :  Model Cooperative Learning tipe STAD, Hasil Belajar, Operasi Hitung Campuran