Seorang guru perlu memiliki
berbagai kompetensi yang menunjukkan bahwa dirinya seorang profesional.
Diantara kompetensi tersebut adalah kompetensi kepribadian, sosial dan
profesional. Selain itu guru juga harus mematuhi kode etik yang telah
disepakati sebagai pedoman bertindak seluruh anggota profesinya. Pada diskusi kita minggu lalu, Anda juga
sudah banyak memberikan masukan tentang kemampuan-kemampuan lainnya yang pada
prinsipnya akan sangat mempengaruhi dan mendukung profesi keguruan.
Kita sering mendengar bahwa mutu pendidikan sangat
tergantung pada seorang guru. Hal itu memang benar, meskipun masih banyak pula
faktor-faktor lainnya. Namun karena pasa kesempatan ini, profesi guru yang
dibahas, maka hal inilah yang menjadi perhatian kita.
Faktor utama yang perlu diperhatikan seorang guru dengan
melihat kedalam dirinya adalah mengenai penguasaan materi. Apakah kita sudah
menguasai materi? Salah satu komponen kompetensi yang harus dimiliki guru yang
profesional adalah menguasai bahan pelajaran serta konsep-konsep dasar
keilmuannya.
Materi dari sudut pandang sebagai isi dari suatu bahan ajar
dapat digolongkan menjadi enam jenis, yaitu:
- Fakta
- Konsep
- prinsip
- Keterampilan
- Pemacahan masalah
- Proses
Materi dari sudut pandang cara pengorganisasiannya terbagi
menjadi empat jenis, yaitu :
- Bahan Bidang Studi Linier
- Bahan Bidang Studi Kumulatif
- Bahan Bidang Studi Praktikal
- Bahan Bidang Studi Eksperiensial
Setelah menguasai bahan ajarnya, tentu kita akan
menyampaikannya kepada siswa. Oleh karena itu kemampuan berikutnya yang penting
untuk dikuasai adalah kemampuan untuk mengajarkan materi tersebut dalam suatu
proses pembelajaran. Kita harus ingat selalu bahwa di kelas akan terjadi proses
pembelajaran, bukan hanya proses mengajar. Dengan demikian maka yang pertama kita lakukan adalah
menentukan tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran akan menentukan jenis materi, apakah berupa konsep, prinsip,
pemecahan masalah, atau yang lainnya. Setelah itu baru kita menentukan metode
apa yang paling sesuai untuk membelajarkan siswa sehingga dapat mencapai
tujuan.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, seorang guru
diharapkan dapat membuat perencanaan yang bersifat situasional berdasarkan:
- Identifikasi kebutuhan dan minat siswa
- Tujuan-tujuan performan siswa
- Karakteristik materi
- Ketersediaan fasilitas, ruang, dan waktu
- Kemampuan guru
Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, guru akan
melaksanakan proses pembelajaran. Pada kenyataannya sering terjadi berbagai hal
yang menyebabkan perencanaan yang telah dibuat tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya.
Dalam situasi seperti itu, guru harus dapat melakukan keputusan transaksional,
yaitu melakukan penyesuaian berdasarkan umpan balik yang diperoleh dari
interaksinya dengan siswa, dan interaksi antarsiswa, agar kegiatan pembelajaran
terus berlangsung.