Evaluasi program ialah pendekatan formal yang digunakan untuk menilai kebijakan, pekerjaan atau satu program tertentu. Misalkan kebijakan pemerintah mengganti bahan bakar minyak dengan gas, program wajib belajar. Penilaian difokuskan pada berbagai aspek program, sesuai dengan pendekatan yang digunakan. Aspek-aspek tersebut misalnya contexts, input, proses dan product hasil penilaian pada umumnya digunakan untuk mengambil keputusan. Apakah kebijakan atau program tertentu perlu diteruskan, direvisi atau dihentikan.
Evaluasi program pembelajaran adalah pendekatan formal yang digunakan untuk menilai program pembelajaran. Bedanya, disamping penilaian secara formal yang dilakukan oleh satu tim. Evaluasi program pembelajaran dapat dilakukan oleh guru secara berkelanjutan yang hasilnya langsung digunakan untuk melakukan perbaikan.
Evaluasi program pembelajaran bertujuan menemukan kekuatan dan kelemahan berbagai komponen pembelajaran. Hasil yang diperoleh segera ditindak lanjuti sehingga kelemahan pembelajaran dapat diperbaiki dan kekuatan dapat dipertahankan.
Kerugian yang terjadi jika evaluasi program pembelajaran tidak pernah dilakukan adalah:
Evaluasi program pembelajaran adalah pendekatan formal yang digunakan untuk menilai program pembelajaran. Bedanya, disamping penilaian secara formal yang dilakukan oleh satu tim. Evaluasi program pembelajaran dapat dilakukan oleh guru secara berkelanjutan yang hasilnya langsung digunakan untuk melakukan perbaikan.
Evaluasi program pembelajaran bertujuan menemukan kekuatan dan kelemahan berbagai komponen pembelajaran. Hasil yang diperoleh segera ditindak lanjuti sehingga kelemahan pembelajaran dapat diperbaiki dan kekuatan dapat dipertahankan.
Kerugian yang terjadi jika evaluasi program pembelajaran tidak pernah dilakukan adalah:
- Guru dan sekolah tidak pernah tahu kualitas program pembelajaran yang ditawarkan kepada masyarakat.
- Budaya untuk melakukan perbaikan secara sistematis tidak pernah terjadi karena tidak pernah tersedia informasi yang dapat dijadikan dasar untuk perbaikan.
- Para guru tidak tertantang untuk mengembangkan profesionalisme secara berkelanjutan, mereka hanya bekerja secara rutinitas.
- Para siswa akan belajar secara rutin karena tidak pernah ada upaya perbaikan sistematis yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar